Selasa, 10 April 2012

Kelompok 7- KONVERSI NILAI: SKALA 5, SKALA 9, SKALA 11, SKALA 100 DAN Z-SCORE


  MAKALAH

Konversi Skala 5, 9, 11, 100 dan Skala 0

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran
Dosen: Naeila Tifatul Muna, M.Pd









Disusun oleh :
MOH SODIK (59430511)
MELLY MELLYNA ( 59430509 )
ENDAH FAUZIYAH ( 59430501)

     FAKULTAS TARBIYAH PBI – A

SEMESTER ENAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1)       Latar Belakang

Proses penilaian adalah suatu prroses membandingkan skor yang diperoleh tiap siswa dengan acuan yang dipakai penilaian aturan patokan atau penilaian aturan normal  (PAN atau PAP), yang hasilnya berbentuk nilai dengan skala 0 – 10 atau A – E. dalam proses tersebut dapat dilihat bahwa penskoran atau scoring adalah pemberian angka-angka terhadap prestasi seseorang sesudah melaksanakan suatu tugas tertentu. Setelah selesai pengukuran yang salah satu alatnya biasa disebut tes, barulah dilakukan perbandingan hasil pengukuran yang berbentuk biji/ skor dengan acuan yang dipakai yang dihasilkan nilai tersebut kita kenal dengan pemberian nilai atau granding dan nilai mentah tersebut diolah atau diubah menjadi huruf seperti A,B,C,D,E. inilah yang disebut dengan konversi.
Dalam suatu tes dengan banyak soal 150, dan dengan ketentuan satu jawaban benar = 1 dan satu jawaban salah= 0, maka bila si Ani hanya dapat menjawab secara benar sebanyak 75, dia akan memperoleh skor 75. Skor setinggi 75 ini baru memiliki makna bila dibandingkan dengan suatu acuan.
Dalam pelaksanaan sehari-hari scoring dan granding disatukan atau tidak mengenal pemisahan ; pemberian biji/skor sekaligus berarti pemberian nilai. Sebagai hasilnya ialah bahwa penilaian tersebut tidak comparable dan penafsiran terhadap nilai yang diberikan dapat berbeda-beda. Untuk dapat melakukan evaluasi yang lebih memadai maka kedua kegiatan tersebut harus dipisahkan artinya; granding baru dapat dilaksanakan setelah skoring selesai, sehingga nilai tiapsiswa dapat dibandingkan, penafsiran terhadap nilai sama, sifat terbuka dapat terpenuhi, obyektivitas lebih terjamin.
2)    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah;
1.      Apa pengartian dari konversi
2.      Apa pengertian dari skala
3.      Macam- macam skala
4.      Rumus dari tiap- tiap skala

3)       Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui definisi dari konversi
2.      Mengetahui pengertian dari skala
3.      Mengetahui cara mengolah nilai mentah menjadi huruf

BAB II
PEMBAHASAN
A.        Pengrtian Konversi
Konversi adalah kegiatan mengubah atau mengolah skor mentah menjadi huruf. Jika tidak ada kegiatan konversi ini, maka nilai tidak bisa dinterpretasikan. Konversi nilai dapat dilakukan dengan menggunakan Meaan dan SD atau dikenal juga dengan batas lulus Mean (Mean = SD). Cara yang kedua adalah dengan Mean Ideal dan SD Ideal atau Remmers.
B.         pengertian Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
C.       Macam-macam skala
            Di bawah ini ada 5 skala yang akan dibahas yaitu; skala 5, skala 9, skala 11, skala 100 dan skala nol atau Z – Score.
1.      Skala 5 ( stanfive ) dimulai dari 0,1,2,3,4.  Atau A,B,C,D,E
2.      Skala sembilan ( stannine ) dimulai dari 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

3.      Skala 11 ( staneleven ) dimulai dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10.
                       
4.      Skala 100 ( T- Scale ) dumulai dari 0,1,2,3,4,5,6,7, s.d 100.


5.      Skala nol ( Z- Score )

D.      Rumus dari tiap- tiap skala
a.             Rumus skala 5.
A
M+ 1,5 SD                                                            

B
M+ 0,5 SD                                                

C
M- 0,5 SD                                                

D
M- 1,5 SD                                                            
E


b.     Rumus skala 9

9
M + 1,75 SD
8
M + 1,25 SD
7
M + 0,75 SD
6
M + 0,25 SD
5
M - 0,25 SD
4
M - 0,75 SD
3
M – 1,25 SD
2
M – 1,75 SD
1


c.      Rumus skala 11

                                         10
M + 2,25 SD
                                         9
M + 1,75 SD
                                         8
M + 1,25 SD
                                         7
M + 0,75 SD
M + 0,25 SD                      6
                                         5
M - 0,75 SD
                                         4
M - 1,25 SD
                                         3
M - 1,75 SD
                                         2
M – 2,25 SD
                                         1
d.     Rumus skala nol dan skala seratus
Berikut ini langkah perhitungan konversi T- Score dan Z- Score.
1.      Menghitung rata-rata   (X ).
x= ∑x / n
2.      Menghitung simpangan baku.
SD= ∑ ( X1 – X )2
                            n
3.      Mengkonversikan data mentah ke dalam T-Sore dan Z-Score.

Konversi Z - Score
Z – Score = X1 -  X
                                                     SD
                                 Konversi T- Score
                                T-Score = [ X1 – X  ( 10 ) ]+ 50 
                                                          SD               
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai Mean dan SD, kemudian menentukan besarnya SUD (Skala Unit Deviasi), dan langkah terakhir adalah menentukan batas atas dan batas bawah. Untuk menentukan batas atas dan batas bawah tersebut, rumusnya adalah sebagai berikut:
Batas bawah C = M – 0,5 SUD
Batas bawah D = M – 1,5 SUD
Batas atas C = M + 0,5 SUD
Batas atas B = M + 1,5 SUD
Skala sikap yang diberi bobot nilai 0 – 4 atau 1 – 5 sesuai dengan alternatif respon pada dasarnya merupakan skala yang bernilai Ordinal atau pemeringkatan ,sebab responden diminta merespon/menjawab sesuai dengan kecenderungan sikapnya untuk kemudian diberi kode/nilai peringkat oleh peneliti, namun demikian terdapat para Pakar yang menganggapnya sebagai Skala Interval sehingga memungkinkan pengolahan datanya dengan analisis Statistik Parametrik.
Terlepas dari kontroversi tersebut, mereka yang berpendapat bahwa skala sikap bernilai ordinal mengajukan suatu cara untuk mengkonversi nilai skala tersebut menjadi bernilai Interval dengan menempatkan masing-masing nilai skala dalam kelompoknya pada suatu distribusi norma, sehingga jarak nilai menjadi sama. Dengan cara ini penentuan nilai skala dilakukan dengan memberi bobot dalam satuan deviasi normal bagi setiap kategori respon pada suatu kontinum psikologis.
Dalam KTSP ada berbagai macam teknik penilaian antara tes, observasi, penugasan, interventori, portofolio, jurnal, penilaian diri, penilaian antar teman dan lain-lain. Jadi penilaian itu bukan melalui siswa menjawab soal saja, tapi banyak jenis bentuk lain dari penilaian hasil belajar peserta didik. Kombinasi penggunaan berbagai teknik penilaian di atas akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.
Salah satu teknik penilaian yang sering (bahkan selalu ini saja) adalah dalam bentuk tes. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan tes yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau uraian. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan. Dalam rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional dan ujian  sekolah.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk melakukan perbaikan pembelajaran, memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
 Dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Setelah melaksakana ulangan atau ujian pernah tidak menemukan nilai peserta didik kita sangat rendah atau dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Jika dalam bentuk ulangan harian dan ulangan tengah semester kita bisa melaksakan program perbaikan yg disebut dengan remedial, tapi jika ulangan semester atau ujian sekolah kapan lagi melaksanakan program perbaikannya. Salah satu cara mengatasinya bisa dengan sistem konversi nilai.
Berikut caranya :
Misalkan ada 50 soal pilihan ganda, kita koreksi dulu hasil ulangan siswa hingga mendapatkan skor. Skor yang di dapat adalah jumlah soal yang dijawab benar oleh siswa  dari 50 soal yang diberikan. Lalu kita mendapatkan skor tertinggi dan skor terendah, misalnya
Skor tertinggi = 30
Skor terendah = 10
Lalu kita menentukan berapa nilai tertinggi dan terendah yang diginkan,misalnya
Skor tertinggi = 30  dapat nilai 8
Skor terendah = 10 dapat nilai 6
Rumus yang kita pakai adalah  Y = ax + b
Terlebih dahulu kita menentukan nilai a, dengan cara :
Niali Tertinggi 8 = 30a + b        (30 adalah skor tertinggi)
Nilai Terendah 6 = 10a +  b   (10 adalah skor terendah)
2 = 20a
a = 2/20
a = 1/10 atau 0,1
sekarang kita menetukan b, dengan cara :
8 = 1/10 x 30 + b   ( 1/10 atau 0,1 adalah a sedang 30 adalah skor tertinggi)
8 = 3 + b
b = 8 – 3
b = 5
Sekarang kita tinggal memasukkan kedalam rumus Y= ax + b
sekarang kita buktikan untuk menentukan nilai konversi
Y = 0,1 x 30 + 5
Y = 3 + 5
Y= 8
Artinya siswa dengan skor 30 mendapat nilai konversi 8, bagaimana dengan yang terendah berikut perhitungannya
Y= 0,1 x 10 + 5
Y = 1 + 5
Y= 6.
Bagaimana dengan yang lain,misalkan skornya 20,dengan rumus Y = ax + b
Y = 0,1 x 20 + 5 ,Y = 2 + 5 ,Y = 7
                       
                                          BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Setelah dibahas di bab II , maka bisa diambil kesimpulan bahawa Kegiatan mengubah atau mengolah skor mentah menjadi huruf inilah yang disebut dengan konversi. Ini biasanya dipakek pada tingkat pendidikan atas contohnya seperti universitas atau kampus.
 Sebagai panduan PAN dapat digunakan perangkat terstandar maupun tidak tersstandar. Unsur  yang  paling pokok pemilihan PAN sebagai pengolahan skor menjadi nilai adalah pertimbangan karakteristik atau tingkat kepandaian peserta didik dalam suatu kelompok, identik dengan karakteristik populasinya, artinya distribusi tingkat kepandaian mereka harus lebih bersifat seperti kurva normal. Maka nilai yang diperoleh peserta didik melalui PAN memiliki keragaman relative, hal itu tergantung dari sudut pandang anda sebagai guru.
Nilai suatu mata pelajaran seseorang peserta didik hasil PAN memiliki makna berbeda dibandingkan dengan peserta didik atau kelompok  lain meskipun dalam satu tingkat, satu sekolah maupun satu mata pelajaran. PAN sebagai pendekatan penilaian dapat dilakukan dengan model skala 5, skala 9, skala 11, skala 100 ( T- scale ) dan skala nol ( Z-Score ).


B.   Saran
Sebagai calon pendidik selayaknya kita mengetahui istilah- istilah yang ada di dalam pemberian skor yang diantaranya yaitu; PAN, PAP dan tentang bagaimana mengolah skor mentah menjadi huruf yang lebih dikenal dengan konversi.


Daftar Pustaka

Arikunto, S. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Slamet, Drs. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ketiga. Bandung: PT Remaja RosdaKarya. 1991.
Web site. http://atashi-no-seikatsu.blogspot.com/2008/06/skoring-and-konversi-nilai.html.Thursday, June 19, 2008.
http://www.kompas.com/aboutus.php

4 komentar:

  1. wow...swdang browser nyari materi tentang konversi nilai evaluasi pembelajaran nemu grup eonni :D hahaha
    good job, eon!
    sangat membantu~ kyaaa~~ ^^

    BalasHapus